Pages

Pages - Menu

Minggu, 07 September 2025

Senin, 08 September 2025

 KELAS 4A SD AL AZHAR 2

BANDAR LAMPUNG



Hari/Tanggal : Senin, 08 September 2025

Mata Pelajaran : Matematika dan Bahasa Indonesia

Alat Peraga : Teks cerita, Video, PPT

Metode Pembelajaran : Penugasan, diskusi

Assalamualaikum wr wb

Good Morning sholeh sholeha kelas 4A, Apa kabar hari ini? Semoga Anak - anak semua dalam keadaan sehat wal'afiat ya Aamin. 

Baiklah kemarin kita sudah mempelajari tentang mengidentifikasi nilai anti korupsi tentang sikap disiplin serta meneybutkan contoh penerapannya dirumah ataupun disekolah, Nah hari ini kita akan melanjutkan pemebelajaran kita. Mari kita ikuti pelajaran hari ini dengan penuh semangat 🤗🤗

BAHASA INDONESIA

Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan diskusi, pesertadidik dapat mengemukakan pendapat atau menceritakan Pengalaman dengan santun

Alur Tujuan Pembelajaran

Murid berbicara dengan santun menggunakan kata maaf, tolong, permsis dan terimakasih. 

Materi

Kosa kata intonasi dan gesture saat menyampaikan pendapat. 

Berbicara Santun dengan "Tolong", "Permisi", dan "Terima Kasih"

​Saat kita berbicara dengan orang lain, kita harus selalu bersikap sopan. Kata-kata "tolong", "permisi", dan "terima kasih" adalah kunci untuk membuat kita terlihat santun.

​1. Kata "Tolong"

​Kata "tolong" digunakan ketika kita meminta bantuan orang lain. Dengan menggunakan kata ini, kita menunjukkan bahwa kita menghargai bantuan yang akan diberikan.

​Contoh:

​TIDAK SANTUN: "Ambilkan pensilku!"

​SANTUN: "Siti, tolong ambilkan pensilku yang jatuh."

​Mengapa santun?

Karena kamu meminta dengan sopan, bukan memerintah.

​2. Kata "Permisi"

​Kata "permisi" digunakan saat kita ingin melakukan sesuatu yang mungkin mengganggu orang lain, atau saat kita ingin melewati orang lain.

​Contoh:

​TIDAK SANTUN: (Langsung jalan di depan orang)

​SANTUN: "Permisi, Pak, saya mau lewat."

​Mengapa santun?

Karena kamu meminta izin atau memberitahu terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu, jadi orang lain tidak kaget.

​3. Kata "Terima Kasih"

​Kata "terima kasih" adalah kata ajaib yang harus selalu kita ucapkan. Kata ini menunjukkan rasa syukur kita setelah dibantu atau diberikan sesuatu oleh orang lain.

​Contoh:

​TIDAK SANTUN: (Setelah diberi pensil) (Diam saja)

​SANTUN: "Terima kasih, ya, sudah diambilkan pensilnya."

​Mengapa santun?

Karena kamu menghargai kebaikan yang telah dilakukan orang lain. Orang yang membantumu pasti merasa senang.

​Praktikkan Setiap Hari!

​Supaya terbiasa, ayo kita gunakan kata-kata ini dalam kegiatan sehari-hari:

​Minta tolong kepada orang tua untuk menyiapkan sarapan.

​Ucapkan permisi saat ingin mengambil sesuatu yang ada di depan temanmu.

​Jangan lupa bilang terima kasih setelah selesai dibantu.

​Dengan sering menggunakan kata-kata ini, kamu akan menjadi anak yang santun dan disukai banyak orang!

Menyampaikan Pendapat: Lebih dari Sekadar Bicara!

​Saat kita menyampaikan pendapat, ada tiga hal penting yang harus diperhatikan agar pesan kita sampai dengan jelas dan santun: kosa kata, intonasi, dan gestur.

​1. Kosa Kata: Pilih Kata yang Tepat 🗣️

​Kosa kata adalah pilihan kata-kata yang kamu gunakan. Menggunakan kosa kata yang tepat membuat pendapatmu terdengar lebih baik dan mudah dipahami.

​Pernyataan Pendapat: Gunakan kata-kata seperti "Menurut saya...", "Saya berpendapat...", atau "Saya pikir..." untuk memulai pendapatmu. Ini menunjukkan bahwa itu adalah pandanganmu sendiri, bukan fakta mutlak.

​Contoh:

​Kurang tepat: "Ini yang benar! Kalian semua salah."

​Tepat: "Menurut saya, ide ini lebih cocok karena..."

​2. Intonasi: Naik Turun Nada Suara 🎶

​Intonasi adalah naik turunnya nada suaramu saat berbicara. Intonasi yang baik membuatmu terdengar ramah dan meyakinkan, bukan marah atau memerintah.

​Nada yang Jelas: Bicaralah dengan nada yang tidak terlalu pelan, tapi juga tidak terlalu keras. Pastikan suaramu bisa didengar semua orang.

​Nada yang Menghormati: Turunkan nada suaramu saat mendengarkan pendapat orang lain. Ini menunjukkan kamu menghargai mereka.

​Contoh:

​Intonasi marah: "IDE ITU TIDAK BAGUS!" (nada tinggi dan keras)

​Intonasi santun: "Maaf, tapi menurut saya ada beberapa hal yang bisa diperbaiki dari ide itu." (nada lebih lembut)

​3. Gestur: Bahasa Tubuh yang Jujur 👋

​Gestur adalah gerakan tubuh yang kamu lakukan saat berbicara, seperti gerakan tangan atau ekspresi wajah. Gestur yang tepat bisa membuat ceritamu lebih menarik dan meyakinkan.


MAPEL MATEMATIKA

Tujuan Pembelajaran:

Murid mampu melakukan      operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000.

MATERI AJAR MATEMATIKA: PENGURANGAN TANPA MEMINJAM

Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat:

 Memahami cara menghitung pengurangan bilangan bulat tanpa meminjam

Apa Itu Pengurangan Tanpa Meminjam?

Pengurangan tanpa teknik meminjam adalah proses mengurangi bilangan dari satuan, puluhan, ratusan, dst.tanpa perlu meminjam angka dari nilai tempat yang lebih tinggi.

Bisa dilakukan jika angka pengurang lebih kecil atau sama dengan angka yang dikurangi di setiap kolom.


Contoh Pengurangan Tanpa Meminjam

Contoh 1:
742 - 321 = ?

Langkah-langkah:

  742

- 321

_____


Satuan: 2 - 1 = 1  

Puluhan: 4 - 2 = 2  

Ratusan: 7 - 3 = 4


Hasil = 421 ✅

Contoh 2:
865 - 432 = ?

Langkah-langkah:

  865

- 432

_____


Satuan: 5 - 2 = 3  

Puluhan: 6 - 3 = 3  

Ratusan: 8 - 4 = 4

Hasil = 433 ✅

Kapan Tidak Bisa Digunakan?

Teknik ini tidak bisa digunakan jika ada angka pengurang lebih besar dari angka yang dikurangi.
Contoh:

  624

- 437

Karena 4 < 7 di satuan, maka harus meminjam → ini bukan pengurangan tanpa meminjam.

Baiklah sholeh sholeha bu guru demikian materi kita pada hari ini semoga anak-anak dapat memahami materi hari ini dengan baik jangan lupa laksanakan sholat lima waktu dan selalu gunakan kata tolong dan terimakasih kepada papa dan mama. Bu guru akhiri Wassalamualaikum wr.wb 🥰🙏🥰

REFLEKSI / KESIMPULAN PEMBELAJARAN : 

Berdasarkan hasil pembelajaran hari ini  sebagian murid mampu melakukan pengurangan tanpa telhnik menyimpan. Namun masih ada murid yg belum mampu cara melakukan pengurangan dengan tekhnik tanpa menyimpan. Untuk mengatasi hal tersebut maka guru melakukan penjelasan ulang materi tersebut serta murid diberi latihan kembali.
Alhamdulillah murid-murid belajar dengan penuh antusias dan gembira. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar